Emotional Quotion (Part_3)

Sebuah cerita inspirasi yang luar biasa!

Di atas ketinggian sebuah bukit di Negara Amerika Tengah ada sebuah rumah yang dibangun dekat sebuah jurang, dengan air yang berwarna biru hijau berada jauh dibawah lembah. Sebuah kursi ada di halaman rumput dekat jurang itu dan kadang-kadang seorang lelaki usia 45 tahun duduk disana. Orang ini adalah seorang spesialis bayi, dan kursinya juga kursi special, sebuah kursi roda khusus. Dia tidak bisa berjalan, ia tak punya kaki,kedua kakinya telah diamputasi untuk menyelamatkan hidupnya.
Pernah terjadi shock akibat “kemalangan” ini hampir kehilangan akal sehatnya. Pernah dia mencoba untuk memutar kursi rodanya masuk ke dalam jurang; tapi itu semua terjadi lebih dari setahun yang lalu.



Sekarang anda dapat melihatnya pagi-pagi benar, dengan kaki buatan, duduk dalam mobil yang dirancang khusus buat dia, untuk pergi membawanya ke klinik anak-anak. Anda dapat melihatnya yang duduk di kursi roda di klinik itu dengan memakai stetoskopnya, ketika banyak orang tua penuh cemas datang kepadanya bersama anak-anak mereka. Anda dapat melihatnya sedang bekerja dengan badan yang sehat dan senyuman di wajah. Anda dapat melihat kepuasan hati di wajahnya karena kerja yang dicapainya setiap hari.
Kendati tak punya kaki, ia selalu berlari ke dalam hati anak-anak dan orang tua mereka, berlari untuk mereka karena ia telah memenangkan pertandingan dalam dirinya.
Kita semua sedikit agak pincang, dan terhalangi pada bagian perasaan kita. Frustasi-frustasi harian, ketegangan-ketegangan luar biasa setiap hari berulang kali kita alami. Kiranya saya boleh merentangkan kiasan berikut ini: Kaki-kaki pikiran kita pincang dibuat tak berguna oleh ketakutan. Kita merasa tidak berdaya. Oleh karena itu, kita harus belajar bangkit dari rintangan-rintangan itu. Kita harus belajar bagaimana bisa keluar dari kursi roda ketakutan, kebimbangan, dari kebencian, dan kemarahan. Kita dapat membuang jauh-jauh tongkat penyokong kita dengan mengatasi rintangan-rintangan emosi dan dengan menyesuaikan diri kita dengan ketegangan-ketegangan setiap hari sehingga ketegangan-ketegangan itu tidak akan memincangkan kita, sebaliknya kita dapat berkembang sampai pada kepenuhan diri yang seharusnya.
Untuk berbuat demikian, kita tidak harus memikirkan kemalangan-kemalangan kita. Kita harus mengarahkan energi-energi kita kepada tujuan-tujuan bermanfaat setiap hari, termasuk orang lain seperti yang dilakukan dokter anak tadi. Kita semua bisa membantu diri kita sendiri ketika kita membantu orang lain. Ingatlah dokter yang sedang duduk di kursi rodanya itu. Jauh di ketinggian bukit, menggisap cerutunya dengan puas setelah bekerja secara penuh seharian. Dokter itu bangkit dari keputusasaan dan kegagalannya.
Kita semua harus coba untuk bangkit dari keputusasaan dan kegagalan. Ini yang dinamakan SUKSES!. Ingatlah kata-kata Virgel: “Mereka yang dapat menaklukan adalah mereka yang yakin bahwa diri mereka bisa”.

0 komentar:

Posting Komentar