Rasa TakuT.......

Mengatasi Rasa Takut
“Nggak pulang?”
“Nunggu hujan.”
“Loh, hujannya kan sudah datang tuh…?” * sambil cengengesan *
”Nunggu hujannya berhenti!” * sedikit sewot *
Benarkah kita takut hujan? Tidak. Yang benar kita… takut basah! Tuh, lihat. Anak kecil justru main hujan-hujanan karena tidak takut basah. Tapi, takut basah pun masih salah. Yang lebih tepat lagi adalah kita takut dengan konsekuensi basah. Jadi nggak bisa ngantor lah. Jadi malu sama orang lah. Jadi sakit lah.
Takut adalah mekanisme alamiah yang diberikan Tuhan kepada kita. Tujuannya adalah, agar kita menjadi berhati-hati, dan karena itu jadi selamat. Sebenarnya yang kita takutkan seringkali bukan sesuatu yang langsung dihadapi, tapi konsekuensi lanjut dari sesuatu itu. Misalnya, takut hujan. Maksud sesungguhnya adalah takut menjadi basah sehingga jadi malu kepada orang lain, atau jadi sakit. Nah, bila konsekuensi ini tidak lagi menakutkan buat kita (misalnya yakin tidak akan jadi sakit, atau niat sudah pulang dari kantor), maka sesuatu itu juga menjadi tidak lagi menakutkan.
Takut hantu?
Apa sih yang membuat kita takut hantu? Pasti karena bayangan si hantu itu akan mencekek kita, lalu kitanya jadi mati. Atau si hantu masuk ke dalam diri kita, lalu kitanya jadi nggak sadar, lalu terjun bebas keluar jendela, lalu mati. Pokoknya apapun yang dilakukan si hantu itu… ujung-ujungnya kita mati. Nah, itulah dia! Yang kita takutkan sebenarnya bukan si hantu, tapi ujung-ujungnya kita mati itu. (Padahal statistik bahwa hantu alias jin membunuh manusia itu sulit untuk dipercaya. Ngapain si jin itu capek-capek ’ngerjain kita’, emangnya dia dapat untung apaan? Dunianya juga tersekat berbeda.)

0 komentar:

Posting Komentar